MEDANESE.COM, Tapteng - Dalam rangka memperingati Hari Listrik Nasional (HLN) ke-80, PT PLN (Persero) menyalakan harapan baru bagi keluarga prasejahtera di Kabupaten Tapanuli Tengah (Tapteng) melalui program Light Up The Dream (LUTD).
Sejumlah warga kurang mampu di Desa Aek Horsik, Kecamatan Badiri, Tapteng, kini resmi menikmati listrik di rumah mereka untuk pertama kalinya.
Program penyambungan listrik gratis ini menjadi bukti nyata komitmen PLN dalam mewujudkan pemerataan akses energi. Acara peresmian dihadiri langsung oleh Direktur Transmisi dan Perencanaan Sistem PT PLN (Persero), Edwin Nugraha Putra, didampingi General Manager PLN UID Sumatera Utara (Sumut) Ahmad Syauki, serta General Manager UIP3B Sumatera Amirrudin.
Turut hadir, Bupati Tapanuli Tengah Masinton Pasaribu bersama jajaran Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) setempat. Kehadiran Wakil Ketua Pendamping PIKK PT PLN (Persero) Winda Edwin Nugraha Putra beserta Ketua PIKK wilayah Sumut menambah kehangatan acara dengan penyerahan bantuan secara simbolis.
Marluga salah seorang penerima manfaat tak bisa menyembunyikan kebahagiaannya setelah penyambungan listrik gratis ini. Ia mengaku selama ini rumahnya hanya diterangi lampu minyak saat malam tiba.
“Selama ini rumah kami gelap, kalau malam hanya pakai lampu minyak. Sekarang anak-anak bisa belajar malam hari, dan kami bisa beraktivitas lebih lama. Terima kasih PLN,” ungkap Marluga penuh haru, Rabu (22/7/2025).
Dalam sambutannya, Direktur Transmisi dan Perencanaan Sistem PLN, Edwin Nugraha Putra, menyampaikan rasa syukur karena dapat kembali ke Tapanuli Tengah, daerah yang memiliki nilai sejarah bagi keluarganya.
“Alhamdulillah, saya merasa sangat bersyukur bisa kembali ke daerah yang memiliki jejak sejarah keluarga saya. Hari ini menjadi bukti bahwa hati kita tidak pernah lepas dari akar dan tempat asal kita,” tutur Edwin.
Edwin menjelaskan, program LUTD adalah inisiatif sosial yang didanai sepenuhnya oleh donasi sukarela para pegawai PLN di seluruh Indonesia.
“Perlu saya sampaikan, dana untuk program ini bukan berasal dari perusahaan, melainkan dari donasi murni para pegawai PLN. Setiap bulan, pegawai yang beragama Islam menyumbangkan 2,5 persen dari pendapatannya. Dari semangat gotong royong inilah kami bisa membantu masyarakat kurang mampu melalui sambungan listrik gratis, bantuan sembako, hingga dukungan bagi usaha kecil,” jelasnya.
Pada momen HLN ke-80 ini, PLN UID Sumut secara keseluruhan telah menyalakan sambungan listrik gratis bagi 164 rumah tangga prasejahtera di berbagai wilayah Sumatera Utara. Secara nasional, lebih dari 2.300 keluarga telah menerima manfaat serupa.
“Harapannya, setelah rumah-rumah ini menyala, anak-anak bisa belajar di malam hari, orang tua bisa lebih produktif, dan ekonomi keluarga semakin meningkat,” imbuh Edwin.
General Manager PLN UID Sumatera Utara, Ahmad Syauki, menyampaikan apresiasi atas sinergi yang terjalin baik antara PLN dan seluruh pemangku kepentingan, termasuk pemerintah daerah, TNI, dan Polri.
“Kami di PLN percaya bahwa energi tidak hanya mengalir melalui kabel dan jaringan, tapi juga melalui kepedulian dan gotong royong. Semoga sinergi ini terus berlanjut demi terwujudnya Sumatera Utara yang terang, berdaya, dan berkeadilan,” ujar Syauki.
Sementara itu, Bupati Tapanuli Tengah Masinton Pasaribu mengapresiasi langkah PLN yang hadir hingga ke pelosok desa, memastikan tidak ada warga yang tertinggal dalam menikmati energi.
“Atas nama pemerintah daerah, kami berterima kasih kepada PLN. Kehadiran listrik bukan hanya menerangi rumah, tapi juga menerangi masa depan,” pungkas Masinton.
Program LUTD yang didanai oleh donasi pegawai PLN ini merupakan wujud nyata penguatan empati sosial di momen peringatan HLN ke-80, sekaligus komitmen PLN terhadap keadilan energi dan peningkatan taraf hidup masyarakat.
[REL/AS]

Posting Komentar