General Manager PLN UID Sumatera Utara Saleh Siswanto bersama Direktur PT Sumatera Energi Lestari, Karel Sampe Pajung menunjukkan dokumen COD penyaluran listrik dari PLTM Ordi Hulu

MEDANESE.COM | Medan - PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) mulai menerima pasokan listrik dari Pembangkit Listrik Tenaga Minihidro (PLTM) Ordi Hulu di Kabupaten Pakpak Bharat, Sumatera Utara. Dengan adanya pasukan dari PLTM Ordi Hulu ini, maka bauran Energi Baru Terbarukan (EBT) di Sumatra Utara telah mencapai 42,04 persen. 

Penyaluran pasokan listrik dari PLTM Ordi Hulu ke Sistem Kelistrikan PLN ditandai dengan penandatanganan berita acara tanggal dimulainya operasional komersial tenaga listrik (COD) antara PT PLN dengan PT Sumatera Energi Lestari di Green Jati Junction Medan, Selasa (30/4/2024). 

General Manager PLN UID Sumatera Utara, Saleh Siswanto mengatakan dengan beroperasinya PLTM Ordi Hulu berkapasitas 2 x 5 Mega Watt (MW) ini menambah pasokan listrik berbasis energi ramah lingkungan.

“PLTM Ordi Hulu merupakan pembangkit EBT ke-25 yang beroperasi di Sumatera Utara. Dengan beroperasinya PLTM ini, bauran Energi Baru Terbarukan (EBT) di Sumatera Utara mencapai 42,04 persen,” jelas Saleh usai penandatanganan.

Saleh menambahkan, dengan beroperasinya PLTM Ordi Hulu dapat memperbaiki kualitas tegangan sehingga dapat meningkatkan pelayanan kepada masyarakat. Selain itu, hadirnya PLTM Ordi Hulu ini juga berpotensi mengefisiensikan Biaya Pokok Penyediaan (BPP) di Sumatera Utara mencapai 21 miliar per tahun.

“Energi yang dihasilkan dari PLTM Ordi Hulu akan di evakuasi ke Gardu Induk (GI) Siempat Rube. PLTM ini akan memperkuat sistem kelistrikan di PLN Unit Pelaksana Layanan Pelanggan (ULP) Sidikalang,” tambah Saleh.

Direktur PT Sumatera Energi Lestari, Karel Sampe Pajung mengucapkan terima kasih atas kerjasama PLN selama proses Pembangunan PLTM Ordi Hulu.

“Kami berkomitmen untuk mendukung program PLN dalam pemanfaatan pembangkit listrik yang ramah lingkungan. Hal tersebut sejalan dengan program pemerintah menuju nol emisi karbon (Net Zero Emision) di tahun 2060,” kata Karel.

[REL/AS]

Post a Comment