MEDANESE.COM | TANGSEL - Monash University, Indonesia menjadi tuan rumah ‘Change ExhibIT’, sebuah pameran digital interaktif yang digelar selama sepekan penuh. Pameran ini diikuti oleh diskusi satu hari yang menggugah gagasan untuk menginspirasi generasi pembuat perubahan berikutnya. 

Indonesia merupakan mitra kunci bagi Australia dan Monash University. Dengan berdirinya Monash University, Indonesia pada 2021, menjadi universitas asing pertama di Indonesia, Monash University secara berkelanjutan mengukuhkan perannya dalam mendukung pengembangan sosial, teknologi, dan ekonomi Indonesia melalui kolaborasi erat dengan berbagai industri, universitas, dan pemerintah lokal.

Sebagai bagian dari komitmen untuk mendorong perubahan di Indonesia, Monash University menyelenggarakan Change It. Together, sebuah pameran digital interaktif selama sepekan berisi empat sesi diskusi panel di kampus BSD yang menyorot dampak akademis bersama para ahli di bidang artificial intelligence (AI), teknologi finansial, kesehatan mental, dan kebijakan publik. Selain itu, Monash University juga menggelar Change ExhibIT, pameran interaktif untuk umum di The Breeze BSD sepanjang 8–14 Mei 2023.

Pro Vice-Chancellor & President, Monash University, Indonesia, Profesor Andrew MacIntyre, mengatakan, Indonesia adalah negara kedua di dunia dan negara Asia pertama yang menyelenggarakan Change ExhibIT. 

"Melalui pameran ini, kami ingin menginspirasi anak muda bahwa kolaborasi lintas sektor dapat mengatasi tantangan global yang kompleks serta menciptakan dunia yang lebih baik untuk generasi mendatang," sebutnya Andrew dalam keterangannya, Minggu (14/5/2023).

Salah satu cerita utama yang diangkat di 'Change ExhibIT' adalah perjalanan hidup seorang bayi fiktif dari Indonesia bernama Meydi yang terinspirasi oleh The Citarum Project. Ia tergerak untuk mendesain, mengelola, dan memantau pendampingan sosial dan teknis di lokasi-lokasi strategis di hilir Sungai Citarum. 

Sosok Meydi merepresentasikan semangat anak muda akan perubahan dan menciptakan masa depan yang lebih baik. Kisah tersebut mempertegas komitmen Monash University dalam mewujudkan visi para pembuat perubahan. 

“Termasuk dalam 50 universitas teratas di dunia dengan kurikulum berstandar global, Monash University membekali mahasiswa-mahasiswa muda dengan keahlian yang relevan dengan industri masa kini dan didukung dengan jaringan profesional global agar mereka bisa menciptakan perubahan nyata,” tambah Profesor MacIntyre.

Diluncurkan pada 2020, kampanye “Change It” menunjukkan dedikasi Monash University terhadap edukasi dan penelitian. Kampanye ini berkolaborasi bersama komunitas lokal untuk mendorong perubahan, dengan keamanan geopolitik, perubahan iklim dan pengembangan masyarakat sebagai fokus utama, sesuai rencana strategis Universitas dalam periode 10 tahun, Impact 2030.

Pertama kali digelar di Prato, Italia, “Change ExhibIT” menyorot keunggulan Monash University dalam penelitian dan akademis sekaligus kemitraan di lebih dari 150 negara di seluruh dunia, termasuk Indonesia.

Pada 12 Mei 2023, Monash University, Indonesia mengadakan empat sesi diskusi panel yang melibatkan akademisi ahli Monash dengan penelitian terbarukan, serta sejumlah pakar terkemuka dari Indonesia dan dunia internasional, yang mengulas isu-isu yang berdampak pada masa depan.

Salah satu topik menarik yang dibahas pada diskusi panel ini adalah peran Artificial Intelligence (AI) dalam mengatasi dampak lingkungan dan mengedepankan keberlanjutan. Dalam diskusi ini, Professor Alex Lechner sebagai spesialis di bidang Urban Design di Monash University, Indonesia menjelaskan bagaimana kemajuan AI telah memungkinkan identifikasi pendekatan yang efektif melibatkan kelompok-kelompok rentan dan mendorong perilaku ramah lingkungan di tengah masyarakat – untuk melengkapi strategi yang mengedepankan bukti riset dan penelitian terbarukan. Monash University sendiri telah mendirikan Monash Climate Change Communication Research Hub Indonesia Node yang mencakup penelitian lintas disiplin pada tahun lalu, dengan Professor Lechner ditunjuk sebagai Head of the Research Committee.

Chief Operations Officer, Monash University, Indonesia, Tantia Dian Permata Indah menyatakan, sebagai bagian dari upaya kami dalam menunjukkan kontribusi di bidang akademik dan komitmen berkelanjutan untuk mendukung pembangunan Indonesia menuju masa depan, Monash University, Indonesia dengan bangga mempersembahkan kampanye “Change It Together” di kampus BSD.”

“Diskusi panel ini memberikan gambaran akan kontribusi Monash University dan upaya kami untuk merangkul mereka yang ingin menjadi bagian dari komunitas Monash University secara global, yaitu mereka yang memiliki kesamaan visi untuk menciptakan masa depan yang progresif dan berkelanjutan,” tambah Tantia.

Aktif mempromosikan kolaborasi lintas sektor dengan pemerintah dan lembaga-lembaga lokal Indonesia, Monash University juga menginisiasi Revitalisasi Permukiman Informal dan Lingkungannya / Revitalisation of Informal Settlements and their Environments (RISE) dalam kolaborasi bersama Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan Universitas Indonesia. Ini menjadi bagian dari upaya Monash University dalam mendorong penelitian lintas disiplin terkait ekonomi sirkular dan restoratif untuk mentransformasi daerah aliran sungai di seluruh Indonesia dan Asia Tenggara dalam puluhan tahun mendatang.

Salah satu diskusi panel “Digital Transformation and Public Policy” bersama Deirdre O’Neill – Course Director, Master of Public Policy and Management, Monash University, Indonesia, dan Quinton Temby – Assistant Professor, Public Policy, Monash University, Indonesia mengulas dampak transformasi digital terhadap pengembangan kerangka kebijakan publik yang inklusif.

Resmi beroperasi pada Oktober 2021, Monash University Indonesia adalah perwujudan komitmen dari Monash University dan pemerintah Indonesia untuk menciptakan pengetahuan yang dapat berkontribusi secara luas terhadap pembangunan sektor sosial, teknologi dan ekonomi di Indonesia.

Monash University Indonesia menawarkan program kuliah bergelar Master dengan jurusan Business Innovation, Data Science, Public Health, Public Policy and Management, Urban Design dan PhD, bersamaan dengan berbagai program eksekutif dan mikro-kredensial yang ditujukan untuk sektor tertentu.

Monash University Indonesia memiliki fasilitas pembelajaran sesuai standar Monash University Australia dan saat ini sudah membuka aplikasi penerimaan mahasiswa baru, serta beasiswa untuk pembelajaran di bulan Oktober 2023 yang saat ini sudah dibuka untuk pendaftarannya.

Monash juga memiliki hubungan jangka panjang yang membanggakan dengan Indonesia sekaligus merupakan universitas asing dengan jumlah lulusan Indonesia terbanyak, dibandingkan dengan universitas asing lainnya. Rekam jejak hubungan baik Monash dan Indonesia terwujud dalam kolaborasi antara kedua pihak seperti Herb Feith Centre, RISE, World Mosquito Program, dan Citarum Action Research Program (CARP). 

Dengan kehadirannya di tiga benua, kemitraan internasional, dan program studi luar negeri di seluruh dunia, Monash adalah universitas terbesar di Australia, dengan peringkat 100 universitas teratas di seluruh dunia. Monash memiliki jaringan lokasi penelitian dan pengajaran yang dinamis di Australia, Italia, Malaysia, Tiongkok, dan India.

Aliansi unik dengan University of Warwick (UK) berada di samping serangkaian kolaborasi internasional dengan universitas dan perusahaan terkemuka di seluruh dunia, memperluas jaringan global Universitas.

[AS]

Post a Comment